Rutinan Tahlilan di Desa Turi Tambakrejo Jaga Tradisi dan Kebersamaan Warga

Tambakrejo, 9 Desember 2024

Kegiatan rutin tahlilan yang diadakan setiap Kamis malam di Desa Turi, Tambakrejo, tetap

berlangsung khidmat. Tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan warga

desa, tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai sarana mempererat tali silaturahmi

antarwarga.

Tahlilan adalah tradisi doa bersama yang dilakukan oleh warga Desa Turi untuk mendoakan

keluarga, kerabat, atau tetangga yang telah meninggal dunia. Kegiatan ini biasanya

dilaksanakan di masjid.

“Tradisi ini sudah ada sejak lama, bahkan sebelum saya lahir. Selain untuk mendoakan

almarhum, ini juga jadi ajang kumpul warga,” ujar mak wari, salah satu tokoh masyarakat Desa

Turi.

Rutinan tahlilan biasanya dilaksanakan setiap Kamis malam setelah shalat magrib.

Pelaksanaannya dilakukan di masjid dengan suasana sederhana namun penuh kekhidmatan.

Kegiatan ini melibatkan hampir seluruh perempuan mulai anak kecil sampai tua. Ada MC dan

pembacaan yasin dan tahlil.

“Saya selalu membawa anak-anak ke tahlilan supaya mereka tahu pentingnya menjaga tradisi

ini. Selain itu, anak-anak jadi lebih dekat dengan tetangga,” kata Ibu Siti, warga setempat.

Menurut warga, tahlilan bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi cara untuk

menjaga kebersamaan dan saling membantu. “Jika ada yang sedang berduka, kami semua ikut

mendukung dan hadir. Ini wujud solidaritas kami,” tambah mak wari.

Warga berharap tradisi ini tetap lestari di tengah perkembangan zaman. Mereka juga berharap

generasi muda dapat terus melanjutkan kebiasaan ini sebagai bentuk penghormatan terhadap

nilai-nilai budaya dan agama yang telah diwariskan.

Rutinan tahlilan di Desa Turi, Tambakrejo, tidak hanya mencerminkan keimanan, tetapi juga

semangat gotong royong masyarakat. Kegiatan ini menjadi contoh bagaimana tradisi lokal

dapat tetap hidup di tengah modernisasi.

Nama : Najma Aulia Salsa Bila

Kelas : PAI 7 G

NIM : 210101298

Lokasi:

Berbagi :